
JAKARTA - Menjaga kesehatan jantung bukan hanya soal pola makan sehat, tetapi juga aktivitas fisik yang rutin.
Menurut dr. Bambang Budiono, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FAPSIC, FSCAI, spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis intervensi kardiovaskular, olahraga merupakan langkah krusial untuk mencegah penyakit jantung sebelum gejala muncul.
“Untuk melakukan pencegahan, orang itu harus menjadi lebih aktif olahraga teratur, kemudian berupaya untuk menghindari berbagai faktor risiko,” ujar dr. Bambang.
Baca Juga
Ia menekankan bahwa kebiasaan kurang bergerak, merokok, dan kadar kolesterol tinggi bisa menjadi “pupuk” bagi munculnya penyakit jantung.
“Kalau 'pupuk' itu sudah dikenakan, dibibit yang ada, tinggal tunggu waktu, progress akan terus,” jelasnya. Bibit yang dimaksud adalah deteksi awal penyakit jantung, sehingga penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin.
Anjuran Pemeriksaan Jantung untuk Anak Muda
Selain orang dewasa, dr. Bambang juga mengingatkan anak muda agar tidak menunda pemeriksaan kesehatan jantung. “Pencegahan sebaiknya dilakukan sebelum ada keluhan. Jangan tunggu sampai gejala muncul,” tambahnya.
Dr. Rony M. Santoso, Sp.JP (K), FIHA, FESC, FAPSC, FSCAI, dokter spesialis jantung dari Primaya Hospital Tangerang, sependapat bahwa olahraga yang tepat sangat berperan dalam menjaga jantung tetap sehat.
Jenis Olahraga Terbaik untuk Jantung
Baik dr. Bambang maupun dr. Rony sepakat bahwa olahraga aerobik adalah yang paling efektif untuk kesehatan jantung. Contohnya termasuk senam, joging, berenang, dan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berkesinambungan.
“Yang terbaik kalau terkait dengan pencegahan itu olahraga jenis aerobik. Jadi apakah itu senam, joging, berenang, semacam itu,” jelas dr. Bambang. Ia menambahkan bahwa olahraga beban memang bermanfaat untuk tubuh secara umum, tetapi untuk pencegahan penyakit jantung, aerobik lebih dianjurkan.
Dr. Rony menambahkan, olahraga aerobik memberikan banyak manfaat, termasuk memperbaiki kapasitas paru-paru dan stabilitas denyut jantung. “Olahraga itu benefit-nya banyak sekali buat tubuh. Jadi walaupun target kita 130–140 denyut per menit, kita mencapainya secara bertahap, tidak langsung loncat,” jelasnya.
Beberapa bentuk aerobik yang direkomendasikan antara lain:
Kardio ringan seperti jalan cepat atau jogging
Senam dan pilates
Berenang atau aktivitas air lainnya
Yoga dan latihan pernapasan
Olahraga yang Perlu Dihindari atau Dilakukan dengan Hati-hati
Dr. Rony mengingatkan bahwa serangan jantung dapat dipicu aktivitas fisik mendadak yang meningkatkan denyut jantung secara ekstrem, terutama pada orang yang jarang berolahraga.
“Serangan jantung bisa dipicu oleh berbagai hal. Tidak cuma olahraga, tapi segala aktivitas fisik yang mendadak meningkatkan denyut jantung,” katanya.
Ia mencontohkan olahraga seperti futsal atau bulu tangkis yang dilakukan mendadak tanpa pemanasan. Apalagi jika seseorang sudah lama tidak aktif secara fisik, risiko serangan jantung meningkat.
“Sering kita lihat orang terkena serangan jantung karena bulu tangkis, sudah lama tidak main, tiba-tiba ikut lomba, dan langsung kolaps. Ini yang paling sering terjadi,” jelas dr. Rony.
Pola olahraga seperti lari berhenti-lari berhenti secara mendadak juga bisa membebani jantung jika dilakukan tanpa adaptasi. Oleh karena itu, penting melakukan pemanasan, mengatur intensitas latihan, dan meningkatkan stamina secara bertahap.
Manfaat Jangka Panjang Olahraga Teratur untuk Jantung
Olahraga aerobik secara rutin memberikan efek protektif terhadap jantung, termasuk:
Menurunkan risiko penyakit jantung koroner
Mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol
Meningkatkan aliran darah dan fungsi jantung
Menurunkan risiko serangan jantung mendadak
Kedua dokter sepakat, kunci keberhasilan pencegahan penyakit jantung adalah kombinasi olahraga teratur, pola makan sehat, dan pemeriksaan rutin. Aktivitas fisik tidak harus ekstrem; yang penting konsisten dan sesuai kemampuan tubuh.
Tips Memulai Rutinitas Aerobik
Untuk pemula, disarankan memulai dari intensitas ringan dan meningkatkan secara bertahap. Misalnya, jalan cepat 20–30 menit sehari, beberapa kali seminggu. Setelah tubuh terbiasa, bisa ditingkatkan menjadi jogging, berenang, atau senam intensitas sedang.
Selain itu, menggabungkan latihan kekuatan ringan atau yoga dapat membantu fleksibilitas dan keseimbangan tubuh. Dengan kombinasi ini, jantung, paru-paru, dan otot tubuh bekerja optimal, sehingga risiko penyakit kardiovaskular dapat diminimalkan.
Olahraga aerobik adalah kunci utama menjaga kesehatan jantung. Baik dr. Bambang maupun dr. Rony menekankan, pencegahan sebaiknya dilakukan sejak dini dengan olahraga teratur, pola makan sehat, dan pemeriksaan rutin. Hindari aktivitas mendadak yang terlalu berat tanpa pemanasan, dan tingkatkan intensitas latihan secara bertahap.
Dengan rutin melakukan olahraga yang tepat, setiap individu, termasuk anak muda, memiliki peluang lebih besar untuk terhindar dari risiko penyakit jantung dan menjaga tubuh tetap sehat dalam jangka panjang.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Jadwal KRL Palur Jogja Hari Ini: Perjalanan Praktis Cepat Aman Terjangkau
- Kamis, 25 September 2025
KAI Properti Buka 11 Posisi, Kesempatan Karier Profesional Terbaik
- Kamis, 25 September 2025
Berita Lainnya
Jadwal Kapal Pelni Tual Timika Oktober 2025, Tiket dan Armada Lengkap
- Kamis, 25 September 2025
Jadwal KRL Palur Jogja Hari Ini: Perjalanan Praktis Cepat Aman Terjangkau
- Kamis, 25 September 2025
KAI Properti Buka 11 Posisi, Kesempatan Karier Profesional Terbaik
- Kamis, 25 September 2025
Terpopuler
1.
Penerbangan Surabaya Banyuwangi Aktifkan Kembali Sektor Ekonomi
- 25 September 2025
2.
Prabowo Subianto Perkuat Kerja Sama Bilateral Bersama Mary Simon
- 25 September 2025
3.
Indonesia Property Forum 2025 Mendorong Investasi Properti Strategis
- 25 September 2025
4.
Prestasi Gemilang 11 Peneliti BRIN Masuk Top 2 Persen Dunia
- 25 September 2025
5.
Rekrutmen Pa PK TNI 2025, Peluang Karier Perwira Muda
- 25 September 2025