6 Manfaat Roti Sourdough untuk Pencernaan dan Kesehatan Tubuh

6 Manfaat Roti Sourdough untuk Pencernaan dan Kesehatan Tubuh

JAKARTA - Roti sourdough semakin populer, bukan hanya karena rasanya yang unik dan teksturnya yang kenyal, tetapi juga karena berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya.

Dibuat melalui fermentasi alami menggunakan starter dari campuran tepung dan air yang difermentasi oleh bakteri asam laktat serta ragi liar, sourdough memiliki karakteristik khas yang membedakannya dari roti biasa.

Proses fermentasi ini tidak hanya menciptakan rasa asam ringan dan tekstur kenyal, tetapi juga meningkatkan kualitas nutrisi roti, membuatnya lebih mudah dicerna, serta kaya prebiotik dan probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan. Berikut adalah enam manfaat utama roti sourdough beserta penjelasannya:

Baca Juga

Wisata Kuliner Bandung, Nikmati Rekomendasi 12 Tempat Makan Nasi Liwet Autentik dan Lezat

1. Pencernaan Lebih Lancar dan Usus Sehat
Roti sourdough lebih mudah dicerna dibanding roti biasa karena fermentasi memecah sebagian besar gluten yang terkandung dalam tepung. Hal ini membuatnya lebih aman bagi individu dengan sensitivitas gluten ringan atau masalah pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS).

Selain itu, bakteri asam laktat dalam starter sourdough membantu memecah karbohidrat non-cerna seperti FODMAPs (fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and polyols), yang sering memicu kembung atau ketidaknyamanan pencernaan.

Roti sourdough juga kaya prebiotik dan probiotik. Prebiotik berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik di usus besar, sementara probiotik adalah bakteri baik itu sendiri. Kombinasi ini mendukung keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan menjaga kesehatan pencernaan secara menyeluruh.

2. Menjaga Kadar Gula Darah Stabil
Roti sourdough memiliki indeks glikemik lebih rendah dibanding roti putih atau roti gandum biasa, berkisar antara 35 hingga 54. Artinya, konsumsi sourdough tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.

Proses fermentasi membuat pati dalam roti lebih lambat dicerna, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Ini menjadikannya pilihan bijak bagi mereka yang ingin menjaga kestabilan gula darah dan mendukung diet seimbang.

3. Membantu Kontrol Berat Badan
Roti sourdough, terutama yang dibuat dari biji-bijian utuh, kaya serat. Serat ini memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengurangi asupan kalori berlebihan.

Efek kenyang yang diperoleh dari serat juga membantu mengontrol nafsu makan dan mendukung program penurunan atau pemeliharaan berat badan ideal. Dengan demikian, sourdough bisa menjadi pilihan roti yang lebih sehat dibanding roti tawar biasa.

4. Penyerapan Nutrisi Lebih Optimal
Fermentasi sourdough menurunkan kadar asam fitat, sebuah antinutrisi dalam biji-bijian yang mengikat mineral penting seperti kalsium, magnesium, fosfor, dan seng. Dengan berkurangnya asam fitat, tubuh lebih mudah menyerap mineral esensial tersebut.

Selain itu, fermentasi meningkatkan ketersediaan vitamin B, folat, dan antioksidan, yang mendukung berbagai fungsi tubuh mulai dari metabolisme energi hingga kesehatan sistem saraf.

5. Mendukung Kesehatan Jantung dan Kolesterol
Kandungan serat, karbohidrat kompleks, vitamin, dan mineral dalam sourdough baik untuk menjaga kesehatan jantung. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sementara karbohidrat kompleks memberikan energi stabil tanpa memicu lonjakan gula darah.

Selain itu, kandungan antioksidan dan mineral seperti magnesium mendukung fungsi jantung dan pembuluh darah secara optimal, sehingga konsumsi sourdough dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit kardiovaskular.

6. Membantu Pencegahan Anemia dan Mendukung Produksi Sel Darah
Roti sourdough memiliki kandungan zat besi dan asam folat lebih tinggi dibanding roti tawar biasa. Kedua nutrisi ini sangat penting untuk produksi sel darah merah dan mencegah anemia.

Kombinasi serat, vitamin, dan mineral juga mendukung metabolisme tubuh dan penyerapan nutrisi lain yang esensial, sehingga sourdough menjadi pilihan roti yang lebih bernutrisi bagi tubuh secara keseluruhan.

Profil Nutrisi Roti Sourdough (Perkiraan)

1 potong (sekitar 60 gram):

Kalori: 150

Karbohidrat: 21 gram

Protein: 5,5 gram

Lemak: 1 gram

Serat: 2,5 gram

Zat besi: 2,4 mg

Kalsium: 31 mg

Selenium: 17,5 µg

Folat: 75 µg

Vitamin B kompleks (Tiamin, Riboflavin, Niasin)

100 gram roti sourdough:

Kalori: 319 kkal

Karbohidrat: 61,9 gram

Protein: 13 gram

Lemak: 2,14 gram

Serat: 3,1 gram

Kalsium: 47 mg

Fosfor: 126 mg

Zat besi: 3,87 mg

Kalium: 140 mg

Magnesium: 31 mg

Zinc: 1,05 mg

Tiamin (Vit. B1): 0,427 mg

Riboflavin (Vit. B2): 0,37 mg

Niasin (Vit. B3): 5,38 mg

Folat (Vit. B9): 140 µg

Meski menawarkan banyak manfaat, penting mengonsumsi roti sourdough dalam porsi wajar sebagai bagian dari diet seimbang. Bagi penderita penyakit celiac, sourdough dari gandum tetap tidak aman karena mengandung gluten. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menentukan konsumsi yang tepat sesuai kondisi kesehatan.

Roti sourdough bukan hanya lezat, tetapi juga mendukung pencernaan sehat, penyerapan nutrisi optimal, kontrol gula darah, dan kesehatan jantung. Dengan mengintegrasikannya ke dalam menu sehari-hari, Anda mendapatkan manfaat maksimal untuk tubuh dan pencernaan yang lebih sehat.