Kemenekraf Dorong Gig Economy Tingkatkan Lapangan Kerja Untuk Generasi Z

Kemenekraf Dorong Gig Economy Tingkatkan Lapangan Kerja Untuk Generasi Z

JAKARTA - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menegaskan komitmennya mendukung perkembangan Gig Economy di Indonesia, khususnya untuk membuka akses lapangan kerja bagi generasi Z.

Dukungan ini diwujudkan melalui pelatihan keterampilan yang berfokus pada pemanfaatan platform digital dan teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Karena gig ekonomi ini kita tahu juga dapat memberikan lapangan pekerjaan terutama untuk generasi Z, dan penggunaan platform-platform digital juga untuk memberikan income,” ujar Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dalam konferensi pers peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z di Jakarta Creative Hub, Kamis.

Baca Juga

Dampak Investasi Asing Dorong Perluasan Program KLIK Kawasan Industri Nasional

Program ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya kompeten secara digital, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tren ekonomi baru yang mengandalkan fleksibilitas, kreativitas, dan inovasi.

Kolaborasi Multi Pihak untuk Pemberdayaan Digital

Riefky menekankan bahwa keberhasilan pelatihan ini memerlukan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, BUMN, sektor swasta, hingga asosiasi. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang mendukung generasi Z untuk mengembangkan kemampuan digital sekaligus mengakses pasar dan pendanaan secara lebih luas.

“Kemenekraf akan berkontribusi memberikan pelatihan terkait perluasan akses pasar, pendanaan, dan pengetahuan skill dasar dengan mitra asosiasi atau platform digital, serta pembekalan mengenai Hak Kekayaan Intelektual agar generasi muda bisa berinovasi dengan berkualitas, beretika, dan menghasilkan karya untuk kemajuan bangsa,” ujar Riefky.

Langkah ini juga mencerminkan strategi pemerintah untuk memastikan generasi muda memiliki bekal kompetensi yang relevan dengan kebutuhan ekonomi digital yang terus berkembang pesat.

Peran Jakarta Creative Hub dalam Mengembangkan Skill Gen Z

Kemenekraf memberikan apresiasi khusus kepada Pemda DKI Jakarta yang mengaktifkan Jakarta Creative Hub sebagai pusat pengembangan keterampilan digital bagi generasi muda. Pusat ini memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk mendapatkan pelatihan tambahan yang dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam bidang Gig Economy.

“Tentu ini juga akan membantu para gig economy terutama yang Gen Z di Jakarta untuk diberikan peluang mendapatkan skill tambahan, kemudian juga suatu saat bisa menjadi wirausaha, dan juga diberikan dukungan terhadap akses pendanaan dan akses pasar,” tambah Riefky.

Dengan adanya fasilitas ini, generasi Z tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman tentang bagaimana mengoptimalkan peluang ekonomi digital secara mandiri.

Gig Economy sebagai Paket Ekonomi Strategis

Gig Economy menjadi bagian dari paket ekonomi kedelapan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Program ini juga dilengkapi dengan peluncuran AI Open Innovation Challenge atau Hackathon, yang bertujuan mendorong inovasi generasi muda di bidang teknologi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pendapatan dari penggunaan aplikasi berbasis AI di Indonesia meningkat hingga 127 persen pada semester pertama 2025. Selain itu, tercipta sekitar 91 juta peluang kerja baru di sektor AI selama periode yang sama.

Data dari Google menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan adopsi AI tertinggi di ASEAN, mencapai 24,6 persen, dan menempati posisi keempat di seluruh Asia. Nilai pasar AI di Indonesia diperkirakan mencapai 70,6 miliar dolar AS, menegaskan potensi ekonomi digital yang signifikan bagi generasi muda.

Pengembangan Ekosistem Digital di Berbagai Daerah

Program pelatihan ini tidak hanya fokus pada Jakarta, tetapi juga didorong untuk dikembangkan di 15 daerah lain, bekerja sama dengan berbagai pihak di sektor digital. Hal ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem AI dan Gig Economy yang lebih merata, sehingga generasi Z di seluruh Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan keterampilan dan peluang ekonomi.

Pelatihan Gig Economy bagi generasi Z akan berlangsung selama lima hari, mulai 16 hingga 20 Desember 2025, dengan modul yang mencakup keterampilan digital, pengelolaan usaha berbasis platform, hingga pemanfaatan AI untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.

Mendorong Generasi Muda Menjadi Kreatif dan Mandiri

Dukungan Kemenekraf terhadap Gig Economy menunjukkan bahwa pemerintah menyadari pentingnya peran generasi Z dalam menggerakkan ekonomi digital. Dengan pelatihan dan bimbingan yang tepat, generasi muda dapat menjadi kreatif, inovatif, dan mandiri, sekaligus mampu memanfaatkan peluang teknologi untuk menghasilkan pendapatan.

Selain membuka akses lapangan kerja, program ini juga membekali peserta dengan pengetahuan terkait hak kekayaan intelektual, sehingga karya inovatif yang dihasilkan dapat dilindungi secara hukum dan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi nasional.

Dengan kolaborasi pemerintah, swasta, dan asosiasi, Gig Economy bagi generasi Z diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi pembangunan ekosistem ekonomi digital yang inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat global.