WSBP Menyelesaikan Pembayaran Utang dan Fokus pada Divestasi Aset serta Peningkatan Kapasitas Operasional

WSBP Menyelesaikan Pembayaran Utang dan Fokus pada Divestasi Aset serta Peningkatan Kapasitas Operasional

JAKARTA-PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah berhasil menyelesaikan pembayaran total sebesar Rp 230 miliar sebagai bagian dari proses restrukturisasi utangnya. Selain menggunakan dana kas, perusahaan juga terus melakukan strategi divestasi aset untuk menyelesaikan utang piutang. Divestasi aset ini termasuk penjualan aset nonproduktif, yang merupakan salah satu strategi utama dalam meningkatkan manajemen aset perusahaan.

Menurut Director of Finance & Risk Management WSBP, Asep Mudzakir, hingga saat ini, telah diidentifikasi 72 aset dengan nilai lelang mencapai Rp 8,29 miliar. Dari lelang tersebut, WSBP berhasil menghasilkan Rp 11,23 miliar pada tanggal 4 Maret. Ini merupakan tahap pertama dari serangkaian lelang yang akan dilakukan dalam lima tahun mendatang, sejalan dengan masa restrukturisasi utang yang berlangsung dari 2023 hingga 2028.

Asep menyatakan bahwa target perusahaan hingga tahun 2028 adalah memperoleh minimal Rp 300 miliar tunai untuk mendukung kegiatan WSBP, sebagian akan digunakan untuk pembayaran utang PKPU. Untuk tahun ini, perusahaan menargetkan pelepasan aset nonproduktif senilai Rp 50 miliar. Dengan demikian, dari total Rp 11,3 miliar yang telah dihasilkan, perusahaan sudah mencapai 50% dari target tersebut.

Baca Juga

BEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 20 Juta Rekor Baru

Selain itu, WSBP juga telah menyelesaikan pembayaran kas sebesar Rp 230 miliar sebagai bagian dari proses restrukturisasi utangnya. Dana tersebut telah dibayarkan kepada kreditur bank, obligasi, dan vendor. Pembayaran ini meliputi pembayaran sebagian utang melalui konversi ekuitas senilai Rp 1,43 triliun pada 4 Agustus 2023 dan konversi pemegang obligasi senilai Rp 1,85 triliun per 12 Desember 2023. Hal ini menunjukkan optimisme perusahaan dalam memenuhi kewajiban homologasi ke depannya.

Lebih lanjut, perusahaan akan fokus pada peningkatan kapasitas operasional dan finansial. Meskipun belum berencana untuk mengandalkan pasar modal dalam menopang perusahaan, namun WSBP berencana untuk kembali masuk ke pasar modal setelah menunjukkan performa yang matang dan menarik.

Dari sisi nilai kontrak, WSBP telah mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 1 triliun per 26 Maret 2024. Angka ini mencapai 40% dari target tahun 2024 sebesar Rp 2,3-2,5 triliun. Director of Business Development WSBP, Bambang Dwi Wijayanto, menyebutkan bahwa proyek-proyek baru ini didominasi oleh konsumen eksternal, mencapai 72% dari total, sementara sisanya 28% merupakan konsumen internal.

Beberapa proyek besar yang telah berhasil direalisasikan oleh WSBP meliputi pembangunan infrastruktur seperti Pembangunan Container Yard (CY) dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar, Pembangunan Tembok Penahan Jembatan Enim 1-Jembatan Enim 2, serta Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III. Proyek-proyek ini menunjukkan bahwa WSBP terus berupaya dalam memperluas portofolio proyek dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Redaksi

Redaksi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026

Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026

Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG

Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG

Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik

Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik

Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh

Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh

Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera

Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera