5 Cara Tepat Memperkenalkan Gadget pada Anak Usia Dini Sesuai Montessori Praktis
- Jumat, 19 Desember 2025
JAKARTA - Memberikan gadget pada anak sering kali menjadi perdebatan di kalangan orang tua.
Di era digital seperti sekarang, perangkat elektronik bukan sekadar alat hiburan, tetapi juga bisa mendukung pembelajaran dan komunikasi anak.
Praktisi Montessori sekaligus parenting content creator, Reza Permana, membagikan pandangannya tentang cara aman dan bijak memperkenalkan gadget pada anak sejak dini. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada tujuan penggunaan, kesiapan anak, keterlibatan orang tua, dan pengelolaan screen time yang tepat.
Baca Juga4 Langkah Praktis Mengatasi Masalah Kontak Hilang di WhatsApp
1. Menentukan Tujuan Penggunaan Gadget
Reza menekankan bahwa langkah pertama sebelum memberi gadget adalah menetapkan tujuan penggunaannya. Banyak orang tua membuat keputusan keliru karena terpengaruh penilaian lingkungan sekitar atau tren digital yang sedang populer.
Padahal, gadget hanyalah alat bantu yang fungsinya bisa beragam: komunikasi, belajar, atau mendukung minat tertentu anak.
“Gadget itu hanya alat bantu. Tujuannya bisa untuk komunikasi, belajar, atau mendukung minat tertentu anak. Selama tujuannya jelas, keputusan orang tua juga akan tepat,” ujarnya.
Dengan menentukan tujuan, orang tua dapat menghindari penggunaan gadget secara sembarangan dan memastikan perangkat tersebut memberikan manfaat optimal.
2. Kesiapan Anak Lebih Penting daripada Usia
Seringkali orang tua menentukan batasan gadget berdasarkan usia anak, padahal faktor kesiapan lebih penting. Reza menyebut bahwa anak siap mengenal media digital ketika sudah bisa berkomunikasi dua arah, memahami instruksi sederhana, dan memiliki kosakata dasar.
“Rata-rata usia 2 sampai 3 tahun bisa menjadi titik awal pengenalan screen time, baik melalui televisi maupun tablet, tentu dengan pendampingan orang tua,” jelasnya. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip Montessori yang menempatkan kesiapan anak sebagai fondasi utama proses belajar.
Selain kesiapan tumbuh kembang, faktor pendidikan juga menjadi pertimbangan. Banyak sekolah dasar hingga menengah menggunakan iPad sebagai alat belajar karena sistemnya lebih aman dan kontrol orang tua lebih mudah dibanding gadget lain.
Reza menambahkan, “iPad relatif lebih aman dari sisi sistem dan kontrol orang tua.” Namun, setiap keluarga memiliki kondisi ekonomi dan aturan rumah tangga berbeda, sehingga berbagi gadget antara orang tua dan anak bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
3. Keteladanan Orang Tua dalam Mengelola Screen Time
Kunci sukses pengelolaan gadget bukan hanya aturan yang dibuat, tetapi keteladanan orang tua. Reza menekankan bahwa anak akan lebih mudah mematuhi aturan jika orang tua sendiri konsisten menunjukkan perilaku yang sama.
“Kalau ingin anak tidak bermain HP saat makan, orang tua juga harus menyingkirkan gadgetnya,” ujarnya. Selain itu, orang tua disarankan menyediakan waktu bermain tanpa layar, meski hanya 15-30 menit per hari, agar anak merasa diperhatikan secara utuh.
Reza menyarankan membuat kesepakatan verbal dengan anak mengenai durasi gadget, misalnya sekitar 40 menit per hari. Pendekatan fleksibel atau leniency juga dianjurkan, dengan memberi tambahan waktu 5-10 menit jika anak masih asyik dengan aktivitasnya.
Strategi ini membantu menciptakan suasana keluarga yang lebih demokratis dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan.
4. Mengatasi Tantangan Tantrum dan Konsistensi
Tantrum saat waktu screen time habis menjadi tantangan umum. Reza menekankan pentingnya pemberitahuan bertahap, misalnya 5-10 menit sebelum waktu habis, sambil memastikan anak benar-benar memperhatikan melalui kontak mata langsung.
Jika anak masih ingin menyelesaikan aktivitas, beri kesempatan singkat. “Kalau anak marah atau menangis, itu wajar. Biarkan mereka mengekspresikan emosi, lalu tawarkan aktivitas alternatif bersama orang tua,” jelasnya.
Fitur timer pada perangkat, termasuk wearable seperti Apple Watch, bisa membantu menjaga konsistensi. Namun, kebiasaan ini tetap memerlukan waktu untuk terbentuk dan tidak instan.
5. Kurasi Aplikasi dan Kehadiran Orang Tua
Agar gadget memberi manfaat maksimal, kurasi aplikasi menjadi hal penting. Reza menyarankan orang tua menetapkan tujuan terlebih dahulu, lalu memilih aplikasi relevan sesuai kebutuhan anak.
Misalnya, anak yang belajar membaca hanya diberikan akses ke aplikasi edukasi dan komunikasi. Orang tua juga perlu mencoba aplikasi terlebih dahulu untuk memastikan konten aman dan sesuai usia.
Evaluasi rutin melalui data screen time penting agar penggunaan gadget disesuaikan dengan pertumbuhan dan kebutuhan anak. Namun, Reza menegaskan, gadget tidak boleh menggantikan peran orang tua.
“Pada akhirnya, gadget hanya alat. Orang tua harus lebih menarik bagi anak dibandingkan gadget,” pungkasnya. Dengan keterlibatan aktif orang tua, screen time dapat menjadi sarana belajar yang edukatif dan mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
Dengan pendekatan yang tepat, gadget tidak perlu menjadi momok bagi orang tua. Sebaliknya, perangkat digital bisa menjadi alat belajar bermakna, mendukung perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak, selama digunakan secara sadar, terarah, dan dievaluasi bersama orang tua.
Prinsip utama adalah menetapkan tujuan, menilai kesiapan anak, menjadi teladan, mengelola waktu dengan konsisten, serta memilih aplikasi yang tepat.
Dengan panduan dari Reza Permana, orang tua dapat memperkenalkan gadget secara bijak dan aman, menjadikan pengalaman screen time positif sekaligus membangun hubungan keluarga yang harmonis.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BABY Siapkan Rights Issue untuk Mendukung Akuisisi Saham PT Emway Globalindo
- Jumat, 19 Desember 2025
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera
- Jumat, 19 Desember 2025
Terpopuler
1.
Daftar Menu Diet IF Seimbang untuk Pemula Agar Tetap Bertenaga
- 19 Desember 2025
2.
3.
7 Tips Menyimpan Minyak Goreng Agar Tidak Tengik dan Tetap Jernih
- 19 Desember 2025
4.
Keju Tinggi Lemak Ternyata Bermanfaat untuk Memori dan Otak Sehat
- 19 Desember 2025

_badan_pengelola_investasi_(bpi)_danantara_dony_oskaria.jpg)





