BNPB Distribusikan Bantuan Logistik Serta Pastikan Hunian Tetap Untuk Warga

BNPB Distribusikan Bantuan Logistik Serta Pastikan Hunian Tetap Untuk Warga
BNPB Distribusikan Bantuan Logistik Serta Pastikan Hunian Tetap Untuk Warga

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemulihan wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menekankan bahwa koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam memastikan pemulihan layanan dasar serta penyediaan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak. 

“Koordinasi ini mencakup peninjauan rencana lokasi huntap seluas tiga hektare yang direncanakan dibangun sebanyak 200 unit rumah,” kata Abdul Muhari.

Baca Juga

Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh

Selain lokasi utama tersebut, pemerintah juga menyiapkan area tambahan sebagai antisipasi kebutuhan hunian selanjutnya, mengikuti hasil pendataan dan verifikasi warga terdampak di lapangan. 

Pendekatan ini memastikan bahwa penyediaan hunian tidak hanya cepat, tetapi juga sesuai kebutuhan masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana. Menurut Abdul, kesiapan huntap ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang pemulihan sosial-ekonomi di wilayah terdampak.

Pemulihan Layanan Dasar

Seiring upaya penyediaan huntap, sejumlah layanan dasar mulai kembali beroperasi. Aliran listrik PLN telah dapat diakses masyarakat meski masih terbatas di beberapa lokasi, sementara layanan air bersih dari PDAM sudah mulai mengalir namun kualitas air masih terus dipantau secara bertahap. Jaringan telepon seluler dan internet juga telah pulih, meskipun gangguan sesekali masih terjadi.

Abdul Muhari menjelaskan bahwa pemulihan layanan dasar ini menjadi prioritas karena berpengaruh langsung terhadap kemampuan masyarakat untuk memulai kembali aktivitas sehari-hari dan meningkatkan ketahanan sosial mereka pascabencana. 

“Ketersediaan beras di wilayah terdampak dinyatakan aman dengan dukungan cadangan pemerintah dan stok Bulog,” tambahnya, menegaskan bahwa kebutuhan pangan menjadi bagian dari layanan dasar yang selalu dipantau.

Distribusi Bantuan Logistik

Bantuan logistik, yang sampai hari ke-24 pascabencana terus berdatangan, telah melibatkan berbagai pihak, termasuk BNPB, perbankan, dan badan usaha milik negara (BUMN). 

Abdul memastikan bahwa distribusi bantuan dilakukan langsung ke masyarakat terdampak melalui mekanisme yang telah ditetapkan oleh tim gabungan daerah setempat. Hal ini dilakukan agar bantuan tepat sasaran dan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Korban dan Pengungsi

Data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumatera Utara hingga Kamis (18/12) sore mencatat sebanyak 367 orang meninggal dunia akibat bencana yang melanda 12 dari 19 kabupaten/kota terdampak. 

Rinciannya antara lain: Kabupaten Tapanuli Utara 36 orang, Kabupaten Tapanuli Tengah 131 orang, Kabupaten Tapanuli Selatan 87 orang, Kota Sibolga 55 orang, Kabupaten Humbang Hasundutan 10 orang, dan Kota Padangsidimpuan satu orang. 

Selanjutnya di Kabupaten Pakpak Bharat dua orang, Kota Medan 12 orang, Kabupaten Langkat 14 orang, Kabupaten Deliserdang 17 orang, Kabupaten Nias satu orang, dan Kabupaten Nias Selatan satu orang.

Di Kota Sibolga, tercatat 1.232 warga masih mengungsi di 16 titik pengungsian yang tersebar di tujuh kelurahan, dengan konsentrasi terbesar berada di Kecamatan Sibolga Utara dan Sibolga Selatan. 

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun layanan dasar mulai pulih, kebutuhan hunian sementara dan tetap masih menjadi prioritas utama pemerintah untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga terdampak.

Langkah Strategis BNPB

BNPB menekankan bahwa percepatan pemulihan pascabencana tidak hanya memerlukan bantuan material, tetapi juga perencanaan yang matang dan koordinasi lintas sektor. 

Penyiapan huntap menjadi bagian dari strategi ini karena menyediakan solusi jangka panjang bagi warga yang kehilangan rumah. Selain itu, pemulihan listrik, air bersih, telekomunikasi, dan jaringan internet membantu mempercepat adaptasi masyarakat terhadap kondisi pascabencana.

Abdul Muhari menegaskan bahwa koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah provinsi, memegang peranan penting. Upaya bersama ini memungkinkan pemerintah menilai kondisi secara real time, menyesuaikan prioritas penanganan, dan memastikan sumber daya tersedia tepat waktu. Hal ini juga meminimalkan risiko keterlambatan bantuan yang sering terjadi pada kondisi darurat.

Perencanaan Hunian Tetap

Pemerintah menyiapkan lokasi huntap seluas tiga hektare untuk pembangunan 200 unit rumah, yang dirancang untuk menampung warga terdampak dengan kondisi aman dan layak huni. 

Lokasi tambahan juga telah dipersiapkan sebagai antisipasi kebutuhan mendesak, mengingat jumlah pengungsi yang cukup besar dan dampak bencana yang meluas.

Strategi ini memperlihatkan pendekatan komprehensif dalam mitigasi risiko sosial pascabencana, di mana pemulihan hunian menjadi fondasi penting dalam memperkuat ketahanan masyarakat.

Selain itu, tim gabungan daerah terus memantau pengungsi yang masih berada di titik-titik pengungsian. Dukungan logistik dan layanan dasar terus diberikan hingga seluruh warga dapat kembali ke hunian tetap dengan kondisi aman dan nyaman.

Pemulihan Infrastruktur Pendukung

Selain huntap, BNPB juga menekankan pentingnya infrastruktur pendukung, termasuk listrik, air bersih, dan telekomunikasi. Ketersediaan layanan ini membantu masyarakat memulai kembali aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial. Pemerintah menekankan pemulihan ini harus dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi agar hasilnya maksimal dan berkelanjutan.

Sinergi Lintas Sektor

Koordinasi lintas kementerian dan lembaga terbukti efektif dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Dukungan dari perbankan, BUMN, dan organisasi lokal mempercepat distribusi bantuan, sehingga masyarakat terdampak dapat segera memperoleh akses pangan, air bersih, dan layanan lainnya.

Abdul Muhari menegaskan, strategi ini tidak hanya berfokus pada bantuan darurat, tetapi juga membangun fondasi untuk pemulihan jangka panjang. Penyiapan huntap, pemulihan layanan dasar, dan distribusi bantuan logistik adalah bagian dari pendekatan sistematis BNPB dalam mengurangi dampak bencana di masa depan.

BNPB menunjukkan upaya terkoordinasi dan strategis dalam penanganan pascabencana di Sumatera Utara. Dengan memastikan ketersediaan hunian tetap, pemulihan layanan dasar, dan distribusi bantuan yang tepat sasaran, BNPB berkomitmen memperkuat ketahanan masyarakat terdampak. 

Pendekatan ini menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, perencanaan matang, dan kesiapan logistik untuk menghadapi bencana yang kompleks. 

Dengan demikian, upaya pemulihan pascabencana tidak hanya bersifat darurat, tetapi juga berorientasi pada solusi jangka panjang yang memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi warga terdampak.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026

Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026

Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG

Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG

Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik

Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik

Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh

Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh

Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera

Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera