Sri Mulyani: Penerimaan Negara 2025 Hampir Capai Rp3.000 Triliun, Mengumpulkan Pajak Tidak Mudah
- Kamis, 10 Oktober 2024
JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tantangan yang semakin besar dalam mengumpulkan penerimaan pajak. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya target penerimaan negara yang dipatok pemerintah dari tahun ke tahun. Bahkan, pada tahun 2025, target penerimaan negara hampir mencapai angka Rp3.000 triliun.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto, pemerintah menargetkan penerimaan negara sebesar Rp2.996,9 triliun.
"Ini rekor terbaru dari penerimaan negara, mendekati Rp3 ribu triliun di mana penerimaan pajak (peserta bertepuk tangan). Boleh lah ditepuk tangani, susah, loh, ngumpulin pajak. Kalau gampang ya tidak perlu tepuk tangan,” ungkap Sri Mulyani dengan nada candaan.
Baca JugaBEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 20 Juta Rekor Baru
Sri Mulyani menjelaskan bahwa total pendapatan negara pada 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan (pajak dan cukai) sebesar Rp2.490,9 triliun, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp505,4 triliun. Target ini dinilai cukup ambisius, namun realistis, jika laju pertumbuhan ekonomi tetap dipertahankan. “Target ini cukup ambisius namun realistis, sehingga bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di satu sisi, dan di sisi lain mampu memenuhi kebutuhan belanja pemerintah baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menkeu juga merinci anggaran belanja negara yang disiapkan untuk tahun 2025 sebesar Rp3.613,1 triliun. Anggaran ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.693 triliun dan transfer ke daerah senilai Rp919 triliun. Dengan anggaran belanja sebesar itu, defisit APBN 2025 diperkirakan mencapai 2,53 persen dari PDB atau setara dengan Rp616 triliun.
"Defisit didesain di 2,53 persen dari GDP atau nominalnya Rp616 triliun, dari postur ini kami telah terus berkonsultasi, berkoordinasi dengan tim transisi dan sinkronisasi, serta presiden terpilih," tambah Sri Mulyani.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pencapaian target penerimaan pajak bukanlah hal yang mudah. Meski terlihat ambisius, target ini harus diupayakan dengan strategi yang matang untuk menjaga momentum ekonomi dan memenuhi kebutuhan belanja negara.
"Mengumpulkan pajak itu tidak mudah, jika tidak ada upaya kolektif yang kuat, target ini bisa sulit tercapai," tutupnya.
Redaksi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BABY Siapkan Rights Issue untuk Mendukung Akuisisi Saham PT Emway Globalindo
- Jumat, 19 Desember 2025
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
BABY Siapkan Rights Issue untuk Mendukung Akuisisi Saham PT Emway Globalindo
- Jumat, 19 Desember 2025
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Terpopuler
1.
Daftar Menu Diet IF Seimbang untuk Pemula Agar Tetap Bertenaga
- 19 Desember 2025
2.
3.
7 Tips Menyimpan Minyak Goreng Agar Tidak Tengik dan Tetap Jernih
- 19 Desember 2025
4.
Keju Tinggi Lemak Ternyata Bermanfaat untuk Memori dan Otak Sehat
- 19 Desember 2025

_badan_pengelola_investasi_(bpi)_danantara_dony_oskaria.jpg)




