Indonesia Setop Impor Sapi dari Australia
- Jumat, 01 September 2023
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan), telah memutuskan untuk melakukan penangguhan sementara terhadap impor sapi dari Australia. Keputusan ini berkaitan dengan temuan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada 13 ekor sapi yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pertengahan Juli 2023. Penangguhan impor tersebut diberlakukan secara khusus terhadap empat peternakan di Australia yang diduga memiliki kasus LSD. Kepala Barantan, Bambang, mengungkapkan bahwa penangguhan impor ini akan berlaku selama 60 hari sejak Barantan mengirim surat kepada otoritas Australia pada tanggal 12 Juli 2023. Selama periode ini, baik pihak Australia maupun Indonesia akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan sumber pasti kasus LSD pada 13 ekor sapi impor Australia. "Jika hasil penyelidikan menunjukkan hasil negatif, maka impor akan dilanjutkan. Namun, jika hasilnya positif, kami akan menghentikan impor tersebut," kata Bambang, Selasa (1/8/2023) Saat ini, terdapat 60 peternakan di Australia yang telah mendapatkan izin untuk mengekspor sapi ke Indonesia. Dengan penangguhan impor dari empat peternakan yang diduga terindikasi LSD, masih ada 54 peternakan di Australia yang diperbolehkan untuk mengirimkan sapi mereka ke Indonesia. Meskipun belum ada bukti pasti, Bambang memiliki keyakinan bahwa risiko terkait LSD mungkin berasal dari Australia. Hal ini disebabkan oleh perjalanan lebih singkat yang ditempuh oleh sapi Australia menuju Indonesia dibandingkan dengan masa inkubasi penyakit LSD. Sapi Australia biasanya memerlukan waktu paling lama sekitar 7 hari untuk mencapai Indonesia melalui angkutan laut, sementara masa inkubasi virus LSD berkisar antara 7 hingga 28 hari. Virus LSD dapat menyebar melalui vektor serangga seperti nyamuk dan lalat. Oleh karena itu, Bambang menyarankan agar Australia sebaiknya tidak menutup diri dan harus mengakui bahwa kemungkinan adanya penyakit LSD di empat peternakan tersebut. Bambang percaya bahwa potensi kemungkinan penyakit LSD berasal dari sana sangat mungkin terjadi.
Redaksi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BABY Siapkan Rights Issue untuk Mendukung Akuisisi Saham PT Emway Globalindo
- Jumat, 19 Desember 2025
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera
- Jumat, 19 Desember 2025
Terpopuler
1.
Daftar Menu Diet IF Seimbang untuk Pemula Agar Tetap Bertenaga
- 19 Desember 2025
2.
3.
7 Tips Menyimpan Minyak Goreng Agar Tidak Tengik dan Tetap Jernih
- 19 Desember 2025
4.
Keju Tinggi Lemak Ternyata Bermanfaat untuk Memori dan Otak Sehat
- 19 Desember 2025

_badan_pengelola_investasi_(bpi)_danantara_dony_oskaria.jpg)





