Surplus Neraca Dagang Juli Susut, BI Masih Optimistis
- Jumat, 15 September 2023
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengumumkan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut pada bulan Juli 2023, meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Menurut data yang dirilis oleh BPS, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juli mencapai US$1,31 miliar, turun tajam dari surplus US$3,45 miliar dolar yang dicatatkan pada Juni. Dalam keterangan resminya, Selasa (15/8/2023), Bank Indonesia (BI) menyambut baik perkembangan ini dan melihatnya sebagai tanda positif bagi upaya menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. “BI telah berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lainnya guna mendukung pemulihan ekonomi nasional serta mempertahankan ketahanan eksternal yang kuat,” tulis Bank Indonesia. Salah satu faktor utama yang menyebabkan surplus neraca perdagangan pada Juli adalah kelangsungan surplus neraca perdagangan nonmigas. Meskipun mengalami perlambatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, neraca perdagangan nonmigas masih mencatat surplus sebesar 3,22 miliar dolar AS. Capaian ini didorong oleh kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat, dengan total ekspor nonmigas mencapai 19,65 miliar dolar AS. Ekspor nonmigas yang positif ini terutama disumbang oleh peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti nikel dan logam mulia, yang masih mendapatkan harga tinggi di pasar global. Selain itu, produk manufaktur seperti mesin, perlengkapan elektrik, barang dari besi dan baja, serta produk kimia juga mengalami peningkatan ekspor. Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia. Di sisi lain, impor nonmigas juga meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. Hal ini tercermin dalam peningkatan impor dalam berbagai golongan penggunaan barang. Namun, ada catatan yang perlu diperhatikan, yaitu defisit neraca perdagangan migas Indonesia yang meningkat dari US$0,96 miliar pada Juni menjadi US$1,91 miliar dolar pada Juli. Ini menunjukkan bahwa sektor migas masih menjadi tantangan dalam mengelola neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memonitor perkembangan neraca perdagangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional serta meningkatkan ketahanan eksternal Indonesia di masa mendatang.
Redaksi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BABY Siapkan Rights Issue untuk Mendukung Akuisisi Saham PT Emway Globalindo
- Jumat, 19 Desember 2025
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera
- Jumat, 19 Desember 2025
Terpopuler
1.
Daftar Menu Diet IF Seimbang untuk Pemula Agar Tetap Bertenaga
- 19 Desember 2025
2.
3.
7 Tips Menyimpan Minyak Goreng Agar Tidak Tengik dan Tetap Jernih
- 19 Desember 2025
4.
Keju Tinggi Lemak Ternyata Bermanfaat untuk Memori dan Otak Sehat
- 19 Desember 2025

_badan_pengelola_investasi_(bpi)_danantara_dony_oskaria.jpg)





